Hadis Kepemimpinan
عن معقل بن يسار المزني رضي الله عنه قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال:(مَا مِنْ عَبْدٍ
يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً،يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ
لِرَعِيَّتِهِ،إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ)رواه مسلم.
Dari Ma’qal bin
Yasar al-Muzni Ra. Bersabda Rasulullah Saw. Tidaklah seorang diberikan amanah
Allah suatu kepemimpinan, kemudian mati dalam keadaan curang atas
kepempinannya, maka Allah mengharamkan kepadanya surga-Nya. (HR. Muslim)
وفي رواية لمسلم:(ما مِن أَمِيرٍ يَلِي أَمْرَ
المُسْلِمِينَ،ثُمَّ لا يَجْهَدُ لهمْ وَيَنْصَحُ،إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ معهُمُ
الجَنَّةَ.
Tidaklah seorang
pemimpin yang meminpin perkara orang-orang muslim, kemudian dia tidak
sungguh-sungguh dan menasihati (sehingga mereka tersesat dari jalan Allah),
maka dia tidak akan masuk surga bersama yang dipimpin.
قول النبي صلى الله عليه وسلم:(كُلُّكُمْ رَاعٍ
وَكُلُّكُمْ مَسْؤول عَنْ رَعِيَّتِهِ،الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ،وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ،وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤولَةٌ عَنْ
رَعِيَّتِهَا،وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ ومَسْؤولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ،)رواه البخاري ومسلم.
“Setiap kalian
merupakan pemimpin yang akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Imam
merupakan pemimpin yang mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Seorang
laki-laki merupakan pemimpin untuk keluarganya yang akan mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya. Seorang perempuan merupakan pemimpin di rumah suaminya yang akan
mempertangggungjawabkan kepemimpinannya. Seorang pembantu merupakan mempimpin
di rumah majikannya yang akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.
عن عائذ بن عمرو المزني أن النبي صلى الله عليه
وسلم قال:(إنَّ شرَّ الرِّعَاءِ الحُطَمَةُ) رواه مسلم.
Dari ‘Aidz bin Umar
al Muzni, sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pemimpin adalah
pemimpin yang kasar (HR. Muslim)
عَلِيُّ بْنُ الْحَكَمِ ،
حَدَّثَنِي أَبُو الْحَسَنِ ، قَالَ : قَالَ عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ لِمُعَاوِيَةَ ،
إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : ”
مَا مِنْ إِمَامٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ ، وَالْخَلَّةِ ،
وَالْمَسْكَنَةِ ، إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ
، وَحَاجَتِهِ ، وَمَسْكَنَتِهِ ، فَجَعَلَ مُعَاوِيَةُ رَجُلًا عَلَى حَوَائِجِ
النَّاسِ “
dari Ali bin Al Hakim, Abul Hasan menuturkan
kepadaku, ‘Amr bin Murrah berkata kepada Mu’awiyah, aku mendengar
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Tidak
seorang pun pemimpin yang menutup pintunya untuk orang yang membutuhkan, orang
yang kekurangan dan orang miskin, kecuali Allah akan menutup pintu langit dari
kekurangan, kebutuhan dan kemiskinannya. Lalu Allah pun menjadikan Mu’awiyah
orang yang memperhatikan kebutuhan rakyat‘”
وعن عبدالله بن عمر رضي الله عنه أن النبيُّ صلَّى
الله عليه وسلَّم قال:(لا يَستَرعي اللهُ تَبارك وتَعالى عبدًا رعيَّةً،قَلَّتْ أو
كَثُرَتْ،إلَّا سَأَلَه اللهُ تَبارك وتَعالى عنها يَومَ القيامَةِ،أقامَ فيهم
أمْرَ اللهِ تَبارك وتَعالى أم أضاعَه؟حتى يَسأَلَه عن أهْلِ بَيتِه خاصَّةً)رواه
أحمد.
Dari Abdullah bin
Umar Ra. Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Tidaklah Allah mengamahi
seorang kepemimpinan, baik sedikit atau banyak, kecuali Allah akan bertanya
kepadanya hari kiamat nanti, apakah dia mendirikan perkara Allah ataukah menyianyiakannya?
Sampai ditanyai tentang keluarganya khususnya. (HR. Ahmad)
وعَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رضي الله عن
قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:(ما مِنْ أَمِيرِ عَشَرَةٍ إِلا
جيء بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَغْلُولَةٌ يَدُهُ إلى عُنُقِهِ حَتَّى يُطْلِقَهُ
الْحَقُّ أَوْ يُوبِقَهُ وَمَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ نَسِيَهُ لَقِىَ
اللَّهَ وَهُوَ أَجْذَمُ)رواه أحمد.
Dari Ubadah bin
Shamat Ra. Rasulullah Saw bersabda: Tidaklah seorang pemimpin 10, kecuali
didatangkan di hari kiamat dalam tangan yang terbelenggu. Tidaklah akan
dilepaskan belenggu itu kecuali dia menjalankan kebenaran. Barangsiapa yang
belajar al Qur’an namun dia melupakannya maka akan bertemu dengan Allah dalam
keadaan bisu. (HR. Ahmad)
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال:قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم:(إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ. قَالَ
كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى
غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ)رواه البخاري.
Dari Abu Hurairah
Ra. Bersabda Rasulullah Saw. Jika amanah telah disia-siakan maka tunggulah
kehancurannya. Bagaimana menyia-nyiakan amanah wahai Rasul? Bersabda
Rasulullah: Jika perkara diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah
kehancurannya. (HR. Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar