Senin, 16 Agustus 2021

Hadis Kepemimpinan

 Hadis Kepemimpinan

عن معقل بن يسار المزني رضي الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال:(مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً،يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ،إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ)رواه مسلم.

Dari Ma’qal bin Yasar al-Muzni Ra. Bersabda Rasulullah Saw. Tidaklah seorang diberikan amanah Allah suatu kepemimpinan, kemudian mati dalam keadaan curang atas kepempinannya, maka Allah mengharamkan kepadanya surga-Nya. (HR. Muslim)

وفي رواية لمسلم:(ما مِن أَمِيرٍ يَلِي أَمْرَ المُسْلِمِينَ،ثُمَّ لا يَجْهَدُ لهمْ وَيَنْصَحُ،إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ معهُمُ الجَنَّةَ.

Tidaklah seorang pemimpin yang meminpin perkara orang-orang muslim, kemudian dia tidak sungguh-sungguh dan menasihati (sehingga mereka tersesat dari jalan Allah), maka dia tidak akan masuk surga bersama yang dipimpin.

قول النبي صلى الله عليه وسلم:(كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤول عَنْ رَعِيَّتِهِ،الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا،وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ ومَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،)رواه البخاري ومسلم.

“Setiap kalian merupakan pemimpin yang akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Imam merupakan pemimpin yang mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Seorang laki-laki merupakan pemimpin untuk keluarganya yang akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Seorang perempuan merupakan pemimpin di rumah suaminya yang akan mempertangggungjawabkan kepemimpinannya. Seorang pembantu merupakan mempimpin di rumah majikannya yang akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.

عن عائذ بن عمرو المزني أن النبي صلى الله عليه وسلم قال:(إنَّ شرَّ الرِّعَاءِ الحُطَمَةُ) رواه مسلم.

Dari ‘Aidz bin Umar al Muzni, sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pemimpin adalah pemimpin yang kasar (HR. Muslim)

عَلِيُّ بْنُ الْحَكَمِ ، حَدَّثَنِي أَبُو الْحَسَنِ ، قَالَ : قَالَ عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ لِمُعَاوِيَةَ ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : ” مَا مِنْ إِمَامٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ ، وَالْخَلَّةِ ، وَالْمَسْكَنَةِ ، إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ ، وَحَاجَتِهِ ، وَمَسْكَنَتِهِ ، فَجَعَلَ مُعَاوِيَةُ رَجُلًا عَلَى حَوَائِجِ النَّاسِ

dari Ali bin Al HakimAbul Hasan menuturkan kepadaku, ‘Amr bin Murrah berkata kepada Mu’awiyah, aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Tidak seorang pun pemimpin yang menutup pintunya untuk orang yang membutuhkan, orang yang kekurangan dan orang miskin, kecuali Allah akan menutup pintu langit dari kekurangan, kebutuhan dan kemiskinannya. Lalu Allah pun menjadikan Mu’awiyah orang yang memperhatikan kebutuhan rakyat‘”


وعن عبدالله بن عمر رضي الله عنه أن النبيُّ صلَّى الله عليه وسلَّم قال:(لا يَستَرعي اللهُ تَبارك وتَعالى عبدًا رعيَّةً،قَلَّتْ أو كَثُرَتْ،إلَّا سَأَلَه اللهُ تَبارك وتَعالى عنها يَومَ القيامَةِ،أقامَ فيهم أمْرَ اللهِ تَبارك وتَعالى أم أضاعَه؟حتى يَسأَلَه عن أهْلِ بَيتِه خاصَّةً)رواه أحمد.

Dari Abdullah bin Umar Ra. Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Tidaklah Allah mengamahi seorang kepemimpinan, baik sedikit atau banyak, kecuali Allah akan bertanya kepadanya hari kiamat nanti, apakah dia mendirikan perkara Allah ataukah menyianyiakannya? Sampai ditanyai tentang keluarganya khususnya. (HR. Ahmad)

وعَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رضي الله عن قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:(ما مِنْ أَمِيرِ عَشَرَةٍ إِلا جيء بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَغْلُولَةٌ يَدُهُ إلى عُنُقِهِ حَتَّى يُطْلِقَهُ الْحَقُّ أَوْ يُوبِقَهُ وَمَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ نَسِيَهُ لَقِىَ اللَّهَ وَهُوَ أَجْذَمُ)رواه أحمد.

Dari Ubadah bin Shamat Ra. Rasulullah Saw bersabda: Tidaklah seorang pemimpin 10, kecuali didatangkan di hari kiamat dalam tangan yang terbelenggu. Tidaklah akan dilepaskan belenggu itu kecuali dia menjalankan kebenaran. Barangsiapa yang belajar al Qur’an namun dia melupakannya maka akan bertemu dengan Allah dalam keadaan bisu. (HR. Ahmad)  

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:(إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ. قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ)رواه البخاري.

Dari Abu Hurairah Ra. Bersabda Rasulullah Saw. Jika amanah telah disia-siakan maka tunggulah kehancurannya. Bagaimana menyia-nyiakan amanah wahai Rasul? Bersabda Rasulullah: Jika perkara diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. (HR. Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

  Bapak dan ibu, ayah dan bunda, abi dan umi, papa dan mama merupakan kedua orang tua yang sangat berjasa dan berperan atas diri kita.  Di...